Benarkah Indonesia Akan Menjadi Pusat Perekonomian Dunia?

Spirit nurani dalam jiwa tidak menentu kadang bisa berubah dalam sekejab, percaya atau tidak itu ada di dalam hati kita, hati manusia, yang bisa mengatur itu semua. Jika keadaan hati itu baik maka spirit kekuatan dalam jiwa raga itupun akan terbawa dalam suasana yang baik pula. Namun bila sebaliknya maka itulah yang akan ditimbulkan.

Aku bukan seorang yang ahli dibidang psikologi atau apalah, pernah kudengar orang yang sudah memiliki banyak ilmu pengetahuan bahkan keahlian, ia tidak menginginkan banyak harta atau mengejar kedudukan yang tinggi disebuah parlemen atau instansi terkait walau secara umum dia memang mampu dan layak untuk mendapatkan haknya itu.
Benarkah Indonesia Akan Menjadi Pusat Perekonomian Dunia
ilustrasi

Dia menolak dan memilih jalannya sendiri, bahwa ia lebih memilih mengejar ilmu lalu berbagi bukan mengejar uang dan kekuasaan, ia lebih memilih hidup dengan caranya dengan cirri khasnya dan memang uang mengikuti seperti apa yang ia inginkan dan harapkan, bukan dia yang mengikuti atau mengejar uang. Enak nih orang kayak gini yah. (dibalik kesuksesan seseorang pasti dia bekerja keras sebelumnya).

Disini kupikir ada pelajaran yang bila diperhatikan, memang membutuhkan pemahaman juga logika untuk memikirkannya untuk kemudian bertindak.setiap orang pasti memiliki jalannya sendiri dan yang pasti ia akan menentukan yang dia pilih dan disukai. Dijelaskan masalah menentukan pilihan dan memang semua punya mindset tersendiri, karena lingkungan juga mempengaruhi input sebuah sikap dalam dirinya, terlebih tidak adanya tambahan dalam ilmu pengetahuan yang dia pelajari atau dari orang lain.

Benarkah sepuluh tahun lagi Indonesia akan menjadi pusat perekonomian dunia nomer wahid, nomer satu di asia tenggara bahkan Negara Negara elit atau berkembang seperti amerika dan eropa lainnya menjadi kedua dan ketiga. Bukankah itu sebuah berita yang amazing? Tapi aku yakin tidak semua orang akan merasakan senang kala mendengar atau mengetahui berita itu.

Bila kita saja masih menjadi pekerja untuk perusahaan orang lain, apalagi perusahaan itu milik orang asing, memang sih suka tidak suka memang butuh buat nafkah, buat sambung hidup, dan lain sebagainya untuk menyanggah alasan itu. Perbedaan itulah yang akan menjawab betapa kurang siapnya bangsa Indonesia menyambut berita gembira itu sebagai tuan rumah pusat perekonomian dunia.

Entah itu dibenarkan atau tidak, dan kembali lagi suka atau tidak suka kita dianjurkan untuk segera bangkit dan mulailah membuka bisnis untuk diri sendiri, mulailah berpikir untuk menjadi bos sendiri, mulailah untuk nyicil bisnis, dan mulailah untuk coba coba bisnis apa yang cocok untuk dikelola jangka panjang sesuai passion atau hobi yang menyenangkan. Ini seperti selogan dalam mengejar dollar melalui youtube, ketika ia sudah besar ia akan mengatakan janganlan engkau berpikir untuk mencari uang dari youtube tapi kerjakanlah atau buatlah videomu seperti sebuah hobi, makan uang akan mengalir dengan sendirinya.

Disini pelajaran logikanya dapet kalo di youtube itukan semakin banyak yang menonton semakin banyak juga pendapatan untuk youtubernya kan, nah disegi youtubernya itu ketika membuat video niatnya itu bukan buat cari uang dulu tapi niatlah untuk membuat konten yang kreatif dan bermanfaat untuk orang lain. Kan bisa dipetik kan intinya bila diaplikasikan disebuah bisnis. Sok dipikirkan sendiri he.

Memang yang menarik sebagai orang Indonesia yang tidak memiliki background untuk berpikir masa depan memiliki perusahaan sendiri, apalagi menjadi BOS!, pikiran ini menyesuaikan saja dengan apa yang aku bisa lakukan, apa yang aku mampu kerjakan, dan tentu saja menyesuaikan dengan ijazah terakhir yang aku pelajari menjadi bidang yang harus aku geluti.

Ketahuilah ketika nanti mendapatkan posisi yang nyaman disebuah perusahaan itu akan membuat kita bosan. Aku mengalami ini tapi bukan berarti aku tau segalanya apalagi so menggurui.  Ketika aku memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempat bekerja bukan karena Indonesia akan menjadi pusat perekonomian global dunia nantinya, memang lebih kepada jenuh dan memang ingin mencari passion dan memang mancari tantangan dimana disitu aku ingin menjadi bos yang bukan memperkaya diri sendiri.

Dengan keyakinan dan berpikir mantap, keraguan hanyalah milik orang yang galau (lemah). Aku harus bisa membuktikan kepada diri sendiri aku  siap gagal, aku siap sukses dan aku pasrah Setelah berusaha.

Menyenangkan ketika menjalani sebuah proses yang sudah mulai berlangsung berjualan itu menyenangkan, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain, itu sebagian kecil dari perjalanan yang masih jauh diatas normal. Harus tetap rendah hati dan sabar menyikapi masalah yang ada, tidak ada masalah yang datang secara kebetulan itu semua datang sudah ditentukan sebagai bagian dari proses, cobaan dalam hidup dan juga bisnis.

Bagaimana menyikapi dan bagaimanakah kita menyambut Indonesia sebagai pusat perekonomian dunia di asia sepuluh tahun kedepan?

Comments